undefined
undefined
PAGUYUBAN KEMBANG WIJAYAKUSUMA
Asy – Syaih Abu Fadlol As Senori At Tubani Memfatwakan bahwa Penulisan Rajah Arab, Kitab Syamsyul Ma’arif, dan Mamba’u ushul Al Hikmah adalah termasuk Kitab-Kitab Sihir.[1]
Tanbihun.com – Beliau Berkata : Sesungguhnya telah lewat keterangan mengenai Rajah Rajah Arab Yang termasuk bagian dari Sihir. Pendapat yang banyak di Salah pahami Orang, mengenai Pencetusnya adalah Sayyidina Ali Karramahu Wajhah merupakan kebohongan yang sangat jelas,

Dan ketika Anda merenung dengan hati jernih mulai dari Awal yang telah kami sampaikan ( pembahasan masalah Sihir ), maka Anda akan tahu Sesungguhnya Kitab Syamsul Ma’arif dan Manba’u Ushul Al Hikmah yang di tulis oleh Syaih Al Buni ataupun Kitab Kitab lain yang menyerupainya termasuk golongan Kitab Sihir, dan Kami yakin, bahwa Orang yang mengatakan Nadzam Jaljalutiyah merupakan Tulisan Sayyidina Ali Karramahu Wajhah Adalah Seorang Pendusta Besar.

Fatwa AL- Habib Alwi bin Ahmad bin Abdur- Rahman Tentang ” PENGGUNAAN WIFIQ-WIFIQ “[2]

Penulisan wifiq-wifiq itu dikembalikan kepada penyesuaian bilangan-bilangan arab. Imam Ghozali termasuk salah satu ulama yang memperdalam dan menguasai ilmu ini, sehingga ilmu ini dikenal sebagai ilmu beliau.

Menurut pendapat yang benar, wifiq-wifiq ini tidak diharamkan jika digunakan untuk mencapai hal-hal yang diperbolehkan. Sedangkan pendapat Al- Qorofi yang menandaskan bahwa wifiq itu termasuk sihir, diarahkan pada permasalahan ketika ada tujuan-tujuan yang diharamkan.

Note : Terlepas dari pro-kontra hukum rajah arab ini, penulis melihat fakta dimasyarakat awam, apabila mereka datang kepada salah seorang yang biasa membuat jampi-jampi dengan rajah-rajah arab, mereka akan terlena, hati dan pikiran mereka tertuju dan terikat dengan “pegangan” yang isinya rajah-rajah tersebut. Buktinya seorang “jawara” yang konon sakti madraguna, ditembak ngakak, dibedil mecicil, ketika rajah yang menjadi “piyandel”(pegangannya) hilang keberaniannya pun ikut sirna.

Yang lebih lucu lagi, kebanyakan azimat yang beredar adalah bukan rajah asli, karena definisi rajah adalah tulisan tangan, maka harus ditulis dengan tangan, bukannya difoto copi atau disablon. Memilikinya saja sudah membahayakan aqidah, konyolnya azimat yang dipercayainya adalah palsu.(zid)

[1] Ad Dur Al Farid, syarh Jauharoh At Tauhid, 327. sebelumnya Syaih abul Fadhol mengutip Fatwa Asyya’roni dalam Kitab Lawaaqih Al Anwar, yang menyampaikan kritik tajam atas aliran mistik Al Buni, antara lain Asya’roni mengatakan sebagai berikut : ” Para Pengikut Al Buni ini menggunakan Do’a Do’a bikinan, dan mensyaratkan syarat syarat tertentu dalam melakukanya. antara lain ; tidak boleh makan binatang laut, harus lapar, dan membakar dupa.

Mereka pun semakin di benci dan jauh dari Ajaran Rasul, ada apanya dengan Albuni di bandingkan dengan Keagungan Rasulullah Saw.

selain itu Syaih Abu Fadlol juga menyebutkan fatwa Imam Ibrahim Al Matbuli yang tidak kalah kerasnya. ” demi Allah Para Penyembah berhala itu lebih baik daripada para pengikut aliran Mistik Al Buni. Mereka ini mengaku mendekatkan diri kepada Allah, namun Asma Asma yang mulia di gunakanya untuk tujuan tujuan duniawi yang rendah.

[2] Bughyah Halaman : 298-299
undefined
undefined
PAGUYUBAN KEMBANG WIJAYAKUSUMA
Barakah itu mutlak milik Allah Subhanahu wa Taala. Ngalap barakah kepada orang-rang yang dekat kepada Allah Swt, maksudnya ngalap barakah kepada orang yang telah mendapatkan barakah dari Allah, sehingga hidupnya barakah, banyak amalnya. Karena itulah selain hidupnya barakah, ilmu yang di ajarkan juga membawa barakah. Terbukti dengan banyaknya murid yang mengikuti jejaknya, dan murid itu pun mengajarkan ilmunya kepada murid-mridnya, dan seterusnya.
Kalau berzarah kepada auliya’ para wali, jangan lupa, yang utama adalah belajar mengoreksi diri atau intropeksi.
Pertama, kita patut merenung tentang pemilik makam yang kita ziarahi. Meski sudah di kubur, beliau tetap mendapat kehormatan dari keluarga, para murid serta umat Islam, dikunjungi dan didoakan.
Kedua, kita harus ingat, ketika melihat makam tersebut, kita juga sadar bahwa kita juga nantinya akan menumui ajal, sebagaimana pemilik makam itu. Jadi, yang terpenting, apakah kita sudah menyiapkan bekal untuk menuju alam akhirat.
Ketika di makam itu, bacalah Al Quran, dzikrullah dan shalawat. Pahala-pahala bacaan itu semoga menjadi penyebab turunnya rahmat Allah Swt. Diharapkan, pahal bacaan itu akan menambah pahala kepada orang yang diziarahi, dan nantinya juga akan mengalirkan pahala kepada yang menziarahinya.
Itulah antara lain hikmah yang dapat kita petik dari ngalap berkah di makam para wali.
Sumber Website Habib Lutfi bin Yahya
undefined
undefined
PAGUYUBAN KEMBANG WIJAYAKUSUMA
Tata Cara dan Peraturan Dalam Ilmu Al-Hikmah
• Aqil Baligh, itupun kalau sanggup mengerjakan segala perintah Allah S.W.T. dan sanggup meninggalkan segala larangan-Nya.
• Bersih dari Hadast besar dan kecil. seandainya anak dibawah umur mau belajar ilmu Al-Hikmah, hukum bai’atnya harus diserahkan/diamanahkan kepada orang tua yang mengantarkan mereka, dalam hal ini apabila mereka sudah baligh atau dewasa, hukum bai’atnya harus disampaikan oleh orang tuanya dan apabila ada kegagalan setelah masuk Al-Hikmah, misalnya dengan berzina (jima’) dengan orang yang belum dinikahi maka mereka harus menunggu selama delapan tahun dengan cara baik-baik dalam arti bertobat dahulu.
• Mampu mengeraskan perut. Tolak ukur dari pendidikan ilmu Al-Hikmah, tergantung dari cara mengeraskan perut. Kalau cara mengeraskan perutnya kurang keras, maka kurang puas hasilnya, namun apabila mengeraskan perutnya keras seperti batu, berbicara dan bernafas tidak terganggu serta badan tidak kaku, maka akan lebih puas hasilnya.

Wajib mengeraskan perut sambil menganggukkan kepala. Adapun cara melatih untuk mengeraskan perut adalah membiasakan diri terlebih dahulu mengeraskan perut setiap ingin minum, makan, mandi dan tidur. Ini untuk memancing kebiasaan kita sehingga menjadi reflek terhadap hal-hal mengejutkan yang bersifat mengandung bahaya. Contoh : Perut terlebih dahulu dikeraskan, ketika kita ingin minum. Hal ini untuk mengantisipasi apabila minuman tersebut mengandung racun, maka Insya Allah gelasnya akan hancur. Begitu juga halnya ketika kita ingin makan, apabila didalam makanan tersebut mengandung barang yang haram maka makanan itu tidak bisa diambil.
Dalam hal ini muncul pertanyaan, “Bagaimana kalau gelasnya terbuat dari plastik atau kaleng yang tidak bisa hancur ? ” maka jawabannya, “Gelas tersebut tidak akan pecah tetapi tidak bisa diambil”. Tehnik penggunaan ilmu Al-Hikmah adalah setiap menggunakannya hanya dengan mengeraskan perut sambil menyebut nama Allah (Allahu Akbar), tanpa harus terlebih dahulu membaca wirid, karena ilmu Al-Hikmah bukan Hijib.

Peraturan dalam mempelajari ilmu Al-Hikmah:

• Harus Islam, yaitu Islam yang sanggup menjalankan segala perintah Allah S.W.T dan menjauhi segala larangan-Nya. Jika tidak cukup syarat menurut hukum syara, maka batal (tidak boleh). Contoh : Orang luar Islam dirawat masuk Al-Hikmah, kenapa demikian karena mengutip dari ayat Al -Qur’an (Qs. : ) Barang siapa Pembina atau Perawat Al-Hikmah merawat diluar Islam, maka tunggu kehancurannya.
• Jika ada siswa Al-Hikmah yang melakukan zina, maka harus bertahan selama delapan tahun untuk tidak dirawat dulu. Setelah melewati masa delapan tahun, maka silahkan siswa tersebut dirawat kembali dan ini adalah peraturan dalam ilmu Al-Hikmah. Jika sebelum delapan tahun siswa tersebut memaksa ingin dirawat kembali, kemudian Pembina atau Perawatnya mengabulkan permintaan siswa tersebut, maka resikonya akan menimpa si siswa dan Pembina atau Perawatnya.
• Jika ada seorang siswa putri ingin belajar ilmu Al-Hikmah, sedangkan siswa tersebut sudah mempunyai suami, maka Pembina atau Perawat ilmu Al-Hikmah harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari suami siswa tersebut. Hal ini untuk mencegah fitnah yang akan timbul dikemudian hari. Tolong patuhi peraturan-peraturan yang terdapat dalam ilmu Al-Hikmah, pertahankanlah amanat guru jangan sampai resiko menimpa diri kita masing-masing. Itulah pandangan saya atau pengalaman saya terhadap perkembangan ilmu Al-Hikmah yang semakin merosot dan tidak bermanfaat.
undefined
undefined
PAGUYUBAN KEMBANG WIJAYAKUSUMA
Telah diriwayatkan dari leluhur umat, pemimpin para wali Syeikh abdul Qadir Al-Jailani, bahwa beliau berkata pada sebagian temannya : “Terimalah sholawat ini dariku, sesungguhnya aku menerimanya melalui ilham dari Allah, kemudian aku kemukakan kepada Nabi saw. Aku ingin menanyakannya pada beliau, maka beliau memberitahu padaku tentang fadhilahnya sebelum aku menanyakannya.
Nabi saw bersabda : ” Sesungguhnya sholawat itu mempunyai keutamaan yang tak terbilang keagungannya. Sholawat ini mengangkat orang yang yang membacanya ke derajat yang mulia dan mengantar mereka meraih cita-cita yang tinggi. Barang siapa membacanya untuk suatu urusan, dia tidak akan kembali dengan tangan hampa (hajatnya dikabulkan) dan tidak akan sirna harapannya, serta tidak ditolak doanya.
Barang siapa membaca sholawat ini walau sekali saja, maka Allah akan memberi ampunan kepadanya.
“Saat ajalnya telah tiba, maka akan hadir disisinya empat malaiikat rahmat ; yang pertama mencegah syaitan darinya, yang kedua membisikan kalimat syahadat, yang ketiga memberinya air dari telaga Al-Kautsar dan keempat memberitahukan kepadanya tentang kedudukannya di surga sambil mengatakan :
“Bergembiralah wahai hamba Allah, lalu hamba itu melihatnya, maka terlihat surga dengan kedua matanya sebelum Ruhnya keluar”.
Dia akan masuk ke dalam kuburnya dengan aman, senang dan gembira, tidak merasakan kesepian dan kesempitan di dalamnya. Akan dibuka untuknya empat puluh pintu rahmat dan empat puluh cahaya.
Saat dibangkitkan pada hari kiamat akan ada malaikat disisi kanannya yang memberi berita gembira, sementara disisi kirinya ada malaikat yang menenangkannya. Tiada kerugian dan penyesalan baginya, dan dia akan dihisap dengan hisap yang ringan. Saat dia melewati jembatan sirath, berkata neraka kepadanya :
“Lewatlah dengan cepat dan selamat wahai hamba yang dibebaskan Allah, sungguh aku dilarang menyentuhmu.”
Diriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa saat malam isra’ mi’raj, Allah saw berfirman : “Bumi ini milik siapa wahai Muhammad ? Beliau menjawab : “Milik-Mu wahai Tuhanku. Kemudian Allah swt berfirman : “Lapisan-lapisan alam ini milik siapa wahai Muhammad ? Beliau menjawab : “Miliki-Mu wahai Tuhanku . Kemudian Allah swt berfirman : “Al-Kursi milik siapa wahai Muhammad ? Beliau menjawab : Milik-Mu wahai Tuhanku. Kemudian Allah swt berfirman : ” Engkau milik siapa wahai Muhammad ? maka paada saat itu Nabi saw bersujud.
Beliau malu untuk mengatkan sesuatu, maka Allah yang Maha Agung berfirman : “Engkau adalah milik orang yang bersholawat atas dirimu, maka bertambahlah kemuliaan dan keagungan Beliau“.

Berkata Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani ; “Sholawat inilah yang sesuai dengan hadist tersebut. Sesungguhnya sholawat ini membuka tujuh puluh pintu rahmat, menampakkan keajaiban_2 dari jalan surga, lebih baik daripada memerdekakan seribu budak, berkorban seribu onta, bersedekah dengan seribu dinar, berpuasa seribu bulan. Tersimpan didalamnya rahasia, memudahkan datangnya rezeki, menjadikan budi pekerti luhur, terkabulnya hajat, terangkatnya derajat, terhapusnya dosa_2, tertutupnya aib dan noda, serta menjadikan mulia orang yang hina”.
“Jika si pembaca dihadapkan kepada suatu masalah, maka setiap satu sholawat akan menjadi wasilah disisi Nabi saw yang mulia, dan setiap satu ayat akan menjadi syafaat untuknya disisi Allah. Dia sholawatnya para Mushollin, nasehat bagi mereka yang mau menerima nasehat dan wasilah bagi orang_2 yang bertawassul”. Inilah sholawat dengan Al-Qur’an yang mulia, aku berikan nama “BASYAIRUL KHOIROT ( Kabar gembira tentang berbagai kebaikan).